Dari hasil wawancara beberapa tokoh dan sesepuh yang ada di Desa Josari di desa ini sebelum terbentuknya lembaga pemerintahan memang sudah ada penduduk asli yag bertempat tinggal disitu dan masing-masing mempunyai wilayah sebagai tempat tinggal yang hidup bersama berdampingan secara rukun walaupun belum menganut suatu agama yang formal namun telah mempunyai keyakinan yang kuat antara manusia dan kekuatan yang Transendental. Mereka itu menamakan diri dengan istilah NGASEM, SERUT, KELING, GEBANG dan ORO-ORO.
Seiring dengan perkembangan sosial budaya dengan pengaruh luar mereka mencoba membentuk sebuah lembaga dan mempunyai keyakinan bahwa wilayah ini di kemudian hari akan mengalami kejayaan. Dengan adanya pendatang yang bisa hidup berdampingan dengan penduduk asli akhirnya berkembang menjadi sebuah wilayah yang maju, baik sosial, budaya, ekonomi maka timbullah istilah JOSARI. Berasal dari kata “ REJANE KERI ”.
Setelah mereka hidup bersama dalam sebuah wilayah dan dipimpin oleh seorang Demang. Datanglah seorang juru dakwah yang berasal dari Jepara yang beragama Islam yang disinyalir nyantri atau mondok di Setono, Tegalsari, Jetis. Agama Islam ternyata mendapat sambutan baik oleh penduduk asli dan dapat berkembang di wilayah Desa Josari dengan dukungan penduduk asli setempat tanpa ada perselisihan, justru mereka mendukung terbukti dengan adanya bengkok untuk kyai ( TOKOH AGAMA ) sebagai fasilitas untuk mendukung berkembangnya agam Islam dan ini sangat terasa hingga sekarang terbukti masih terjalinnya hubungan antara golongan Priyayi, Santri dan Abangan. Mereka bisa bekerja sama untuk mengembangkan dan memajukan wilayah itu.
Dalam kurun beberapa tahun kemudian wilayah itu menjadi sebuah lembaga Pemerintahan Desa Josari yang terdiri dari beberapa padukuhan :
- Josari Wetan
- Josari Kulon
- Keben
Untuk mewujudkan istilah Josari ( Rejane Keri ) sebagaiamana dimaksud diatas ) , maka Kepala Desa waktu itu ( Harjo Pranoto ) lewat rembug desa
memperkenankan Tanah Kas Desa Josari yang diperoleh dari sebitan tanah masyarakat untuk pembangunan perkantoran , sekolahan dan fasilitas umum lainnya tanpa ada kompensasi serupiahpun. Akhirnya berdirilah beberapa fasilitas pemerintah di Tanah Kas Desa tersebut antara lain :
- Kantor Camat Jetis
- Kantor Koramil Jetis
- BMD Syariaht
- Kantor Dinas P dan K Kec.Jetis
- Kantor Urusan Agama ( KUA ) Jetis
- Kantor PENDAIS
- SDN I Josari
- SMPN I Jetis
- Sarana Olah Raga / Lapangan
- KUD “ Adi Tama “ Jetis
Demikian kurang lebihnya cerita para sesepuh terjadinya Desa Josari.